ーーーーーーーーーーーーーーーーー
・Penerjemah: IsekaiShumi
・Editor: IsekaiShumi
・Dukung IsekaiShumi: Trakteer
ーーーーーーーーーーーーーーーーー
❈ Prolog ❈
Di ruang ganti, kedua mata seorang bocah laki-laki dan perempuan muda bertemu. Suasana tegang menyelimuti mereka. Keringat dingin mengalir di punggung bocah itu seperti air terjun. Gadis di depannya – Nanjou Kisa – sangatlah cantik. Kulitnya putih dan begitu memikat, bahkan hanya dengan melihatnya saja sudah dapat merasakan kelembutannya. Pinggang dan tulang selangka yang ramping menularkan pesona yang hebat, tetapi ia benar-benar terawat dengan baik hingga tempat berharganya. Jemarinya yang lembut siap menekan rok yang ia kenakan.
"Kya—"
"Tunggu, tunggu, tunggu, tunggu!"
Saat Kisa hendak menjerit, Kitamikado Mikado dengan panik menghentikannya.
"…Tunggu? Apa kamu yakin berada dalam posisi memerintah, Kitamikado-kun? Kitamikado-kun yang mengintip ke ruang ganti perempuan demi melihat gadis muda telanjang dan bersiap untuk mengambil gambar?”
Mendengar itu, Mikado akhirnya sadar jika ia sedang mengarahkan kamera smartphone-nya ke arah Kisa
"Ini enggak seperti yang kamu pikirin! Aku yakin masuk ke dalam ruang ganti laki-laki buat ngecek jadwalku hari ini!”
Kisa melotot ke arah Mikado.
“Alasan yang meyakinkan. Itu benar-benar terdengar seperti kamu masuk ke dalam ruang ganti perempuan secara tidak sengaja.”
“Itu bukan alasan! Aku tidak keliru dengan ruangannya! Aku yakin masuk ke dalam ruang ganti laki-laki! Aku sudah datang berkali-kali, jadi aku tau ....”
Mikado berniat mundur ke belakang untuk mengecek plat di sisi pintu.
"Kalau kamu bergerak satu langkah lagi, aku akan berteriak. 100 desibel. "
"100 desibel?!"
Volume itu menyaingi suara jet yang besar. Spontan, kaki Mikado berhenti bergerak.
" ... Biarkan aku memeriksanya sebentar."
"Tidak. Kalau enggak mau aku berteriak, kamu harus mendengarkan apa yang aku bilang.”
"Ugh ..."
Bocah itu berada dalam situasi yang sangat tidak menguntungkan. Alhasil, Mikado hanya bisa menggertakkan giginya.
"Ini enggak masuk akal ... Kenapa kamu bisa tenang begitu? Enggak malu aku ngeliat kamu setengah telanjang kayak gini?”
Kisa mengangkat bahu.
"Tergantung orangnya."
“Tergantung orangnya ...? Jadi boleh aja jika itu aku?”
Ketika Mikado sampai pada kesimpulan alami itu, wajah Kisa berwarna merah tua.
"H-Hah?! Logika macam apa itu?! Mustahil! Kamu gak sadar, ya?! Apa-apaan dengan kepercayaan diri berlebihan itu?”
"Yah ... maaf."
Meskipun dia tidak mau mengakuinya, Mikado mendapatkan sedikit harapan. Tetapi melihat reaksi Kisa, dia langsung meminta maaf. Sejujurnya, jika ditolak seperti itu, lelaki mana pun mungkin akan hancur hati serta jiwanya. Menanggapi kata-kata Mikado, Kisa menggelengkan jari telunjuknya padanya.
"Alasan aku sangat tenang ... adalah karena ini semua bagian dari rencanaku, ya! Kamu enggak salah emang ... demi menjebakmu seperti ini, aku pergi ke ruang ganti anak laki-laki!"
"Jadi, kamu orang mesum!"
"Aku bukan orang mesum! Aku tidak berganti di sini buat diliat sama seluruh populasi laki-laki di sekolah atau semacamnya. Kitamikado Mikado, untuk menjebakmu, aku memindahkan semua siswa pria di ruang ganti ini!”
"Jadi kamu cuma ingin aku melihatmu telanjang ... seperti ini ...?"
"Bisa enggak berhenti mengatakan hal semacam itu?!" Nada bicara Kisa semakin kasar.
Ketika ia mengingat kembali, Mikado tidak berpas-pasan dengan banyak orang di lorong saat menuju ke sini. Ia tidak paham bagaimana Kisa menciptakan seituasi ini. Tetapi mengingat pelakunya adalah Nanjou Kisa, itu mungkin sangat terjadi. Sifat asli Keluarga Nanjou adalah Fixer dan darah mereka mengendalikan perusahaan-perusahaan tersembunyi Jepang dengan skema.
"Kalau kamu mengerti, pergi dan kunci pintunya pelan-pelan. Aku enggak mau diganggu oleh siapa pun," Kisa meminta dengan sombong.
Seperti seorang putri terlindung dan bermartabat, yang berpikir bahwa dunia akan bergerak dengan mudah di tangannya.
"Kalau begitu kita akan berduaan aja ... apa baik-baik saja?"
"Eh ... b-baik ... maksudnya?" Kisa sedikit terkejut.
"Kamu enggak khawatir jika aku mendorongmu ke sana dan memaksamu untuk diam?"
"I-Itu terlalu ..."
"Terlalu ... apa?" Mikado mengerutkan alisnya.
Sebagai tanggapan, Kisa dengan panik melambaikan tangannya.
“B-bukan apa-apa! Aku tidak mengatakan apa-apa! "
"Tapi kamu barusan mengatakan sesuatu?"
Mikado merasa mendengar sesuatu yang tidak bisa ia abaikan.
"Enggak! Ngomong-ngomong, aku tahu kalau Kitamikado-kun bukan orang seperti itu. Aku yakin dapat memperlihatkan tubuh telanjangku dengan baik-baik saja.”
"A-aku mengerti ... itu kepercayaan gila yang kamu miliki ..."
"Y-Ya ... jadi sebaiknya kamu bersyukur ..."
Saat Kisa memperbaiki posturnya dengan wajah merah, Mikado sangat tersiksa.
"Tapi aku enggak percaya denganmu, jadi aku kabur!"
"Tidakk!"
Kisa panik dan melompat ke lengan Mikado, yang berniat kabur dari ruang ganti. Kelembutan gadis itu mengenai lengannya, lalu dipasangkan dengan aroma manis yang menyerang sel-sel otaknya. Hingga mampu merasakan napasnya, Mikado membeku untuk selamanya kali ini.
"Aku tidak akan membiarkanmu melarikan diri ... Sampai kamu mendengarkanku, aku tidak mengizinkamu meninggalkan ruangan ....”
"Aku enggak bisa membantu tetapi perasaan seperti ini akan berkahir merepotkan ... Bagaimana kalau kita pura-pura jika ini enggak pernah terjadi ...?"
"Ini tidak akan berakhir seperti itu! Aku malu tau, jadi bisa nggak kamu nyerah buat kabur?!" Suara Kisa terdengar seperti ia memang merasa tidak nyaman.
"Jadi, kalau aku enggak nyerah, kamu mau bergantung padaku seperti ini selamanya?"
"Bisa enggak kamu berhenti memikirkan hal-hal bodoh seperti itu?!”
Namun, Mikado sadar jika itu bukanlah pilihan buruk. Lagipula, digantung oleh seorang Nanjou Kisa yang hanya mengenakan pakaian dalam adalah sesuatu yang muastahil dirasakan dua kali.
“P-Pokoknya, dateng aja ke sini! Aku beneran teriak kalau kamu mencoba kabur."
"B-Baiklah ..."
Mikado berpisah dari pintu dan dengan hati-hati mengikuti Kisa ke dalam kamar mandi lagi.
" ... Nah, kamu berada dalam kesulitan, ‘kan, Kitamikado-kun? Walaupun ini memang ruang ganti anak laki-laki, itu tidak mengubah fakta kalau kamu mengintip perempuan yang lagi ganti ... Oleh karena itu, Kamu bersalah!"
"Oh, aku?!"
“Tepat sekali. Lagi pula, di gambar enggak ada bedanya ini ruang ganti laki-laki atau perempuan ...."
"Gambar…?"
Perasaan Mikado menjadi tidak nyaman seraya ia melihat sekeliling dengan hati-hati. Setelah mengetahui apa yang dicari, ia pun langsung menemukannya ... Kamera disembunyikan di setiap sudut ruangan. Di bawah bayang-bayang loker, di langit-langit, di celah antara lantai, melewati tirai. Mikado diawasi dari setiap sudut yang bisa dibayangkan.
Kisa meletakkan satu jari di bibirnya, lalu menunjukkan senyum jahat.
"Bukti jika kamu melihatku berganti telah tersebar ke server utama keluarga Nanjou ... Kemungkinan dari satu berbanding sejuta suatu kejadian akan terjadi. Kalau sampai begitu, aku penasaran bagaimana dengan karir cemerlangmu ...? Orang yang akan membawa masa depan Jepang, Kitamikado Mikado-san.”
” ...!”
Darah mulai mengalir melalui bibir yang ia gigit dengan giginya. Keluarga Kitamikado adalah keluarga terhormat, menelusuri kembali ke Era Meiji. Menghadirkan banyak perdana menteri, itu adalah keluarga yang memimpin masa depan Jepang dengan cara yang berbeda. Sejak Mikado lahir, dia dibesarkan untuk memiliki perilaku yang sempurna dan moral yang tinggi, dia berjalan menyusuri jalan yang cocok sebagai anggota keluarga ini. Untuk Mikado, ini adalah skandal yang luar biasa, setidaknya. Ia ingin sujud kepada leluhurnya dan meminta maaf. Jika mereka mengatakan kepadanya untuk memotong perutnya untuk menebus dosa-dosanya, ia tidak akan memiliki pilihan lain selain melakukannya.
"Apa tujuanmu ... Apakah uang?" Mikado mengepalkan tangannya.
"Uang? Aku tidak menginginkan itu sama sekali. Dengan keuangan keluarga Nanjou, aku dapat membeli negara jika aku mau.”
"Lalu apa? Hidupku?"
"Aku tidak akan membunuhmu! Aku hanya ingin kamu memainkan permainanku."
"Video Game ... atau permainan kartu ...?"
"Tidak satu pun dari itu."
"Aku tidak bermain Valuta Asing."
"Kita tidak memainkan permainan uang ... Ini adalah permainan cinta."
"Permainan cinta…?"
Mikado tidak familiar dengan jenis permainan itu. Dilahirkan di Keluarga Kitamikado, segala jenis kontak dengan cinta dilarang untuk Mikado. Tentu saja, itu termasuk manga dan film yang memiliki cinta dan hubungan sebagai tema utama mereka. Ia sudah melihat teman-temannya memainkan permainan yang disebut permainan cinta di smartphone, tetapi ia tidak terlalu paham.”.
"Dan itu bukan sembarang permainan cinta. Areanya sudah ada dan hanya ada dua orang pemain.”
"Kamu dan aku, ya ..."
"Benar. Kita harus membuat pemain lain jatuh cinta, yang kalah harus meninggalkan keluarganya dan menjadi budak pemenang ... Kita akan bertaruh cinta di depan telepon dalam permainan cinta ini.” Dengan tubuh mereka yang hampir menyentuh, Kisa berbisik dengan lembut.
Matanya dipenuhi dengan kecerdasan, memancarkan ketekunan yang membuat Mikado tidak bisa berpaling. Meskipun dia tidak memakai lip gloss, bibirnya semerah darah.
"Jadi kamu berencana ... untuk menghancurkan Keluarga Kitamikado ... ya?" Saat Mikado bertanya, Kisa mengangkat bahu.
"Siapa yang tau? Kalau kamu bergabung dengan permainanku, aku akan mengubur dalam-dalam skandal ini. Aku pikir itu adalah pilihan yang lebih baik daripada membuang karir yang sudah kamu bangun hingga sekarang, bagaimana? ”
"Beri aku waktu sebentar."
Mikado mulai menggunakan sel-sel otaknya pada potensi penuh mereka. Pada dasarnya, yang diinginkan Kisa adalah perang psikologis penuh. Taruhannya sangat besar, tetapi yang harus dia lakukan adalah menang. Secara alami, Kisa akan menyerang dengan segala macam langkah dan trik licik, tetapi Mikado tahu bahwa ia tidak akan dikalahkan. Tidak, sebagai anggota Keluarga Kitamikado terkemuka, kegagalan tidak diizinkan. Terobosan dari taktik seorang gadis SMA akan berarti bahwa dia tidak akan bertahan hidup di dunia nyata.
" ... Kita butuh kriteria untuk membedakan yang satu ’telah jatuh cinta’. Bagaimana jika mengakui perasaan di depan orangnya dianggap kalah?”
Jika itu masalahnya, maka Mikado yakin bahwa ia tidak akan pernah mengatakan sesuatu dengan keras.
”Rasanya masuk akal kalau begitu. Kita dapat memeriksanya secara manual jika perkataan yang lain memiliki level afeksi tertentu. Seorang pria yang beradab dari Keluarga Kitamikado tidak akan membantahnya, kan?"
"Tentu saja tidak. Meskipun Keluarga Nanjou mungkin mencoba untuk membicarakannya sendiri. ”
"Gak sopan. Bahkan sisi gelap dari segala sesuatu memiliki aturan. Jika tidak, sistem akan rusak."
"Lalu, itu akan terjadi di kejadian ini ..."
“Satu lagi,” Kisa menghentikan Mikado yang tengah berbicara. "Mari kita buat yang menuntut orang lain mengucap kekalahan juga.”
"Menuntut ... dengan cara apa?"
"Itu seharusnya sudah jelas."
"Jika aku mengatakan 'Mari kita bertemu kapan-kapan', maksudmu?"
"Tidak, bukan itu ... K-Kamu tahu ... menuntut ... hanya ada satu hal, ‘kan?" Kisa terdengar sangat bingung.
"Maaf, tapi aku tidak tahu. Kalau kamu tidak menjelaskan peraturannya dengan jelas, permainan ini tidak akan dimulai. Kondisi apa lagi yang ingin kamu tambahkan?"
Ketika Mikado bertanya dengan ekspresi serius, pipi Kisa memerah. Mengepalkan tangannya, ia memelototi bocah itu.
"A-aku sedang berbicara tentang ... hal-hal mesum ... dan mengintip yang lain ... peraturan seperti itu."
"Maksudmu seks?!"
"Untuk apa kamu berteriak keras-keras?!" Wajah Kisa semerah tomat.
"Ah ... maafkan aku ... aku sedikit kaget ... Apa berciuman juga termasuk?"
"Tentu saja! Aku bahkan belum pernah mencium seseorang sebelumnya!"
"Aku mengerti ... Jadi aku akan meminta ciuman pertamamu, ya ...?"
"Benar! Itu sebabnya ini sangat berharga!" Kisa menekankan ketika dia memelototi Mikado.
Dengan kecantikan seperti itu dan menjadi penerus Keluarga Nanjou, harga pertama kalinya sangatlah tingggi
"Jadi, 'Biarkan aku menyentuhmu', juga tidak boleh?"
“Tergantung situasinya. Pegangan tangan kalau darurat masih bisa.”
Karena Mikado ingin dengan jelas menandai kondisinya, dia melanjutkan pertanyaannya.
“Cara menyentuh apa yang tidak baik? Dengan cara apa aku bisa menyentuhmu? ”
"U-Uhm ... Tangannya ... dan kepalanya kurasa ..."
"Jadi, berpegangan tangan dan menepuk kepalamu tidak apa-apa?"
"I-Itu ... itu akan membuat kita terlihat seperti sepasang kekasih ...," Kisa memalingkan wajahnya dengan malu.
"Itu benar-benar tidak aktif, ya ...."
"A-Apa kamu ingin mencoba itu, Kitamikado-san ...?" Ia bertanya sambil menatapnya.
"Tidak …."
Tentu saja dia mau. Sejujurnya, dia lebih dari sekadar ingin tahu seperti apa wajah Kisa jika dia mulai menepuk kepalanya.
"Ahh, jadi, selama itu tidak membuat kita terlihat seperti sepasang kekasih, aku bisa menyentuhmu sesukaku?"
“Itu terdengar seperti pelecehan seksual bagiku!” Mata Kisa mulai berlinang air mata
"Maaf."
Mikado bisa merasakan darah mengalir ke kepalanya. Dia merasa malu.
“Dan, bagaimana kalau kita tambahkan aturan lain. Jika yang kalah dituntut oleh pemenang, kita harus menjawab kasih sayang itu tanpa syarat ...?”
"Tanpa syarat ... katamu?"
Pada dasarnya, sebagai imbalan untuk menjadi budaknya, Mikado dapat menuntut tubuh indah Nanjou Kisa dengan segala cara yang diinginkannya. Tidak seperti dirinya, anggota Keluarga Kitamikado, akan menyerah pada godaan seperti itu. Dia tidak akan jatuh cinta pada daya pikat dan daya tariknya. Namun meski begitu, dia harus menelan sekali.
“Bagaimana, Kitamikado-san? Apakah kamu mau bermain denganku?" Kisa berbisik lembut.
Dan Kitamikado Mikado memberi anggukan anggun.
" … Yah, meskipun kamu yang akan berakhir menjadi budak.”
"Itu keyakinan yang luar biasa. Meskipun nasibmu sudah diputuskan, dan kamu akan merendahkan diri untuk mengakui cintamu padaku. ”
"Benarkah? Aku yakin itulah yang akan terjadi padamu, Nanjou."
Mereka berdua saling melotot.
“Ayo kita buat kontrak, agar kita tidak akan bisa membicarakannya sendiri."
"Baiklah, dan darah kita akan menjadi bukti ...."
Keduanya menyelesaikan masalah seperti melakukan sebuah kontrak dengan iblis. Mereka mengambil selembar kertas dari buku memo, menuliskan kondisi mereka, memberikan inisial mereka, dan menambahkan cap jempol dengan darah. Setelah menyelesaikan dua salinan, mereka memasukkannya ke dalam buku kerja siswa mereka.
"Tidak ada jalan untuk kembali sekarang." Kisa menyipitkan matanya dengan cara menyihir.
"Aku tau itu. Ini akan menjadi akhir bagimu dan keluarga Nanjou.”
Sudut bibir Mikado terangkat.
"Fufufufufufufu ..."
"He he he he ..."
Percikan terbang di antara mereka, ketika tawa menyeramkan memenuhi ruang ganti itu. Ini adalah momen di mana pertarungan antara Utara dan Selatan di dama pertempuran cinta yang ditakdirkan.
{ TL note : Kitamikado kalau dalam kanji ditulisnya Utara, kalau Nanjou ditulisnya Selatan }
Melihat Mikado berjalan di lorong dari kejauhan, Kisa dengan erat memeluk buku kerja siswa dengan kontrak di dalamnya.
"Aku melakukannya! Aku berhasil! "
Tidak dapat mempertahankan fasadnya, Kisa melakukan lompatan kecil sukacita. Seperti yang ia incar, Mikado tertarik ke dalam permainan cinta yang ia buat. Untuk menggapainya, ia sudah siap untuk melakukan perubahan seperti itu.
Dan bukan itu saja.
Memanggil seorang ahli kecantikan untuk menjaga agar kulitnya tetap terlihat sangat cantik hari ini dan mengenakan pakaian dalam lucu yang dimilikinya, semuanya untuk membuat kasih sayang Mikado untuknya semakin tinggi. Untuk menangkal massa laki-laki, jebakan di lorong untuk membersihkan orang-orang telah ditetapkan. Membangun seluruh rencana ini memerlukan waktu dua bulan. Bahkan lebih jika menghitung waktu sebelum dia bahkan dipindahkan ke Sousei Academy, sekolah yang dihadiri Mikado. Tapi akhirnya ... dia berhasil berdiri di garis start. Yang tersisa hanyalah mencoba dan membuat Mikado jatuh cinta padanya dengan kekuatan penuh. Untuk menjadikan Mikado budaknya, baik dengan tubuhnya maupun di dalam hatinya. Jika dia mencapainya, hari-hari yang selalu dia impikan akhirnya akan menunggunya.
"Aku pasti ... pasti membuatmu menjadi milikku ...!!" Kisa bergumam ketika dia melihat gambar Mikado yang ditunjukkan di smartphone-nya.

Anjay bagus nih
Lumayan emang, heroinennya seger :v Minggu ini bakal ane selesain 1 Vol
Kwkwk